Salam
Oleh :Hudy Majnun
Awal hari ini aku mendengarmu dari bisik angin yang tak mampu melarikan
diri. Tentang pedih yang kau adukan pada petang peradilan. Sungguh sederhana
dan indah keluhmu menusukku yang terhimpit raung rasa memilukan. Kita
masih berbagi masa, walau kita terdampar di tempat yang jauh dan sama
dengan yang kita pikirkan masing-masing. Bukan aku tak punya daya untuk
mendoamu pada Tuhan yang Esa, sedang kita mencari waktu untuk menyambung
rasa dari pohon-pohon milik tetangga yang begitu jauh. Mereka
dimana-mana sama seperti-Nya. Mereka adalah saudara yang tak kita kenal. Andai mereka mengerti cerita kita, apapun miliknya adalah milik kita
yang sederhana. Andai mereka mengerti bukan sekedar untuk peduli, mereka
tak akan mampu meneruskan nafas tanpa memikirkannya. Salamku dari mimpi
belantara malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar