Sabtu, 17 Januari 2015

Salam

Oleh :Hudy Majnun

Awal hari ini aku mendengarmu dari bisik angin yang tak mampu melarikan diri. Tentang pedih yang kau adukan pada petang peradilan. Sungguh sederhana dan indah keluhmu menusukku yang terhimpit raung rasa memilukan. Kita masih berbagi masa, walau kita terdampar di tempat yang jauh dan sama dengan yang kita pikirkan masing-masing. Bukan aku tak punya daya untuk mendoamu pada Tuhan yang Esa, sedang kita mencari waktu untuk menyambung rasa dari pohon-pohon milik tetangga yang begitu jauh. Mereka dimana-mana sama seperti-Nya. Mereka adalah saudara yang tak kita kenal. Andai mereka mengerti cerita kita, apapun miliknya adalah milik kita yang sederhana. Andai mereka mengerti bukan sekedar untuk peduli, mereka tak akan mampu meneruskan nafas tanpa memikirkannya. Salamku dari mimpi belantara malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar